Tujuh Alasan Kamu Wajib Balik ke Purwokerto

-



Sumber Gambar: Instagram folingnesia

Purwokerto bukan sekadar kota kecil di kaki Gunung Slamet, tapi juga tempat penuh kenangan yang selalu bikin rindu. Kalau kamu pernah tinggal, mampir, atau sekadar lewat, berikut 7 alasan kenapa kamu wajib balik lagi ke Purwokerto!  

1. Menikmati Kesejukan Alam Khas Lereng Gunung Slamet


Purwokerto adalah pintu masuk ke Gunung Slamet. Kamu bisa menikmati udara segar di Baturraden, menyusuri jalanan berkelok dengan pemandangan hijau, hingga main air di Curug-curug indah seperti Curug Telu dan Curug Gomblang. Dijamin bikin pikiran fresh!  

2. Kuliner Khas yang Bikin Kangen


Siapa yang nggak rindu dengan tempe mendoan panas, getuk goreng, atau soto Sokaraja? Belum lagi aneka jajanan lokal di pusat kuliner seperti GOR Satria atau alun-alun Purwokerto. Kuliner khasnya bikin lidah nggak bisa berhenti ngunyah!  

3. Alun-Alun yang Selalu Ramai dan Seru  


Alun-Alun Purwokerto punya daya tarik sendiri. Di siang hari, tempat ini jadi spot foto ikonik dengan latar Masjid Agung Baitussalam. Malam harinya, kamu bisa menikmati suasana santai sambil kulineran atau naik odong-odong penuh lampu.  

4. Keramahan Warga yang Ngangenin  


Orang Purwokerto terkenal ramah dan sopan. Interaksi sederhana seperti ngobrol dengan penjual di pasar atau bertegur sapa di jalan selalu meninggalkan kesan hangat. Rasanya seperti pulang ke rumah.  

5. Kota yang Terus Berkembang, Tapi Tetap Nyaman


Meski terus berkembang dengan hadirnya mal, kafe kekinian, dan tempat wisata modern, Purwokerto tetap menjaga keasriannya. Suasananya nggak terlalu ramai, cocok untuk kamu yang ingin rehat sejenak dari hiruk-pikuk kota besar.  

6. Surga Wisata Edukasi dan Budaya  


Selain wisata alam, Purwokerto juga punya banyak tempat menarik untuk belajar budaya dan sejarah. Ada Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mengisahkan sejarah perbankan, hingga situs-situs budaya lokal yang sarat makna.  

7. Harga Hidup yang Ramah di Kantong  


Mau makan enak, nongkrong di kafe, atau menginap di hotel, semuanya punya harga yang ramah di kantong. Kamu bisa menikmati banyak hal tanpa takut kantong bolong.    

Balik ke Purwokerto berarti kembali ke suasana yang hangat, sederhana, dan penuh kenangan. Baik untuk liburan singkat, reuni dengan teman lama, atau sekadar mencari ketenangan, Purwokerto selalu punya tempat spesial di hati. Jadi, kapan balik ke Purwokerto? 😊   

Lokasi: Purwokerto, Banyumas Regency, Central Java, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Sejarah, Asal-usul, dan Perkembangan Lengger Banyumasan

-
Gambar
Lengger Banyumasan merupakan salah satu kesenian tradisional khas dari wilayah Banyumas, termasuk Purwokerto, yang memiliki daya tarik tersendiri. Tarian ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah, filosofis, dan budaya yang dalam. Sebagai bagian dari identitas masyarakat Banyumas, Lengger menjadi simbol keindahan, keluwesan, dan kelincahan yang mencerminkan karakter masyarakatnya. Sejarah dan Asal-usul Lengger Banyumasan Asal-usul Lengger Banyumasan erat kaitannya dengan sejarah masyarakat Jawa kuno. Kata “Lengger” diyakini berasal dari dua suku kata dalam bahasa Jawa, yaitu "elinga" (ingatlah) dan "njoged" (menari). Filosofinya adalah mengingatkan manusia untuk bersyukur dan menikmati hidup melalui seni tari. Awalnya, Lengger berkembang sebagai bagian dari ritual adat yang bersifat sakral. Tarian ini digunakan untuk menghormati dewa-dewa, memohon kesuburan tanah, atau menjaga harmoni alam. Pertunjukan Lengger pada masa lampau seri...
Baca selengkapnya

Purwokerto: Kota Seribu Curug yang Memikat Hati

-
Gambar
Purwokerto, kota yang terletak di kaki Gunung Slamet, dikenal sebagai Kota Seribu Curug karena kekayaan air terjun yang tersebar di sekitarnya. Selain menjadi destinasi yang menyegarkan jiwa, curug-curug di sini menawarkan pemandangan alam yang memukau, suara gemericik air yang menenangkan, dan suasana asri yang sulit dilupakan. Berikut adalah daftar curug yang bisa Anda kunjungi lengkap dengan lokasi, akses jalan, dan daya tariknya: 1. Curug Cipendok Jika Anda sedang mencari pelarian sejenak dari hiruk-pikuk kota, Curug Cipendok adalah tempat yang wajib dikunjungi. Terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, air terjun ini menawarkan pemandangan spektakuler dan suasana yang tenang. Dengan ketinggian sekitar 92 meter, Curug Cipendok adalah salah satu air terjun tertinggi di Jawa Tengah yang memikat para pencinta alam dan fotografer. Begitu sampai di Curug Cipendok, Anda akan disambut oleh gemuruh air yang jatuh dari tebing tinggi, berpadu dengan udara sejuk khas pegun...
Baca selengkapnya

Mengenal Begalan Banyumasan: Asal-usul, Sejarah, Filosofi, dan Perkembangannya

-
Gambar
Begalan adalah kesenian tradisional khas Banyumas, Jawa Tengah, yang sudah menjadi bagian penting dari adat istiadat masyarakat setempat. Seni ini biasanya ditampilkan dalam upacara pernikahan adat Banyumasan sebagai ritual simbolis yang mengandung nasihat dan pesan moral bagi pasangan pengantin yang akan memulai kehidupan berumah tangga. Sejarah Begalan 1. Asal-usul Nama dan Tradisi Nama Begalan berasal dari kata "begal," yang dalam bahasa Jawa berarti perampokan atau penyergapan di jalan. Namun, dalam tradisi ini, maknanya bukan merujuk pada tindakan kriminal, melainkan sebuah simbol dari proses kehidupan yang penuh tantangan, ujian, dan rintangan. Kesenian Begalan muncul sebagai representasi simbolis dari perjalanan hidup manusia, khususnya pasangan pengantin yang baru menikah. Tradisi ini diyakini sudah ada sejak zaman Mataram Islam (abad ke-16 hingga 17) dan berkembang pesat di wilayah Banyumas. Begalan awalnya dilakukan sebagai bagian dari ritual masyarakat agraris yan...
Baca selengkapnya