Purwokerto, sebuah kota kecil di kaki Gunung Slamet, tak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kekayaan budaya yang luar biasa. Di balik hiruk-pikuk modernitasnya, Purwokerto menyimpan beragam kesenian tradisional yang menjadi cerminan jiwa masyarakatnya. Dari alunan musik bambu hingga tarian magis yang penuh makna, setiap seni tradisi di sini membawa cerita dan filosofi yang mendalam.
Bagi kamu yang ingin mengenal lebih dekat pesona budaya Purwokerto, yuk, kita telusuri 5 kesenian khasnya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Siap merasakan getaran jiwa tradisi Banyumasan? Let’s dive in!
1. Calung
.jpg)
Calung merupakan seni musik khas Banyumas yang menjadi kebanggaan Purwokerto. Alat musik ini terbuat dari bambu wulung atau bambu apus yang dimainkan dengan cara dipukul. Irama calung yang ceria sering mengiringi pertunjukan tari atau hiburan rakyat. Dalam penampilannya, calung sering disertai dengan lawakan khas Banyumasan yang dikenal dengan guyonan ngapak, menambah daya tarik pertunjukan.
2. Ebeg (Kuda Lumping)
Ebeg adalah kesenian tradisional yang identik dengan atraksi mistis dan magis. Dalam pertunjukan ini, para penari menggunakan properti berupa kuda lumping yang terbuat dari anyaman bambu. Selain tariannya yang dinamis, seringkali ada aksi “ndadi” (kesurupan) yang menjadi daya tarik tersendiri. Ebeg di Purwokerto dimainkan dengan diiringi gamelan khas Banyumasan, menjadikannya unik dan penuh energi.
3. Lengger Banyumasan
Lengger adalah tari tradisional yang melibatkan penari perempuan (lengger) dengan gerakan yang anggun dan lincah. Tari ini sering dibawakan dalam acara hajatan atau ritual adat. Diiringi musik calung dan gamelan, Lengger Banyumasan juga memiliki unsur humor dalam interaksinya dengan penonton melalui tokoh badut lengger. Di Purwokerto, tarian ini masih dilestarikan sebagai warisan budaya leluhur.
4. Wayang Kulit Gaya Banyumasan
Wayang kulit Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan wayang dari daerah lain. Dalang Banyumasan sering menyisipkan humor dalam kisahnya, menggunakan bahasa ngapak yang menghibur. Iringan musik gamelan Banyumasan yang lebih dinamis dan cepat dibandingkan gaya Surakarta atau Yogyakarta menambah daya tarik seni ini. Wayang Banyumasan biasanya dipentaskan dalam berbagai upacara adat di Purwokerto.
5. Kenthongan
Kenthongan adalah seni musik tradisional yang menggunakan alat musik sederhana, seperti kentongan bambu, ember, galon, atau alat rumah tangga lainnya. Irama yang dihasilkan sangat energik, seringkali dikombinasikan dengan tari atau gerakan baris-berbaris. Kenthongan biasanya dimainkan oleh kelompok besar dalam acara pawai atau festival rakyat di Purwokerto.
Pelestarian Kesenian Purwokerto
Kesenian khas Purwokerto ini tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga simbol identitas budaya masyarakatnya. Melalui berbagai festival seni, seperti Festival Banyumas dan acara budaya lokal, masyarakat Purwokerto terus melestarikan tradisi-tradisi ini agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda.
Itulah lima kesenian khas Purwokerto yang menggambarkan keunikan budaya Banyumas. Warisan seni ini perlu terus dilestarikan agar tidak hilang oleh arus modernisasi. 🌾
Komentar
Posting Komentar